Tentang keluarga saya :
Saya merupakan anak ke Tiga dari Lima bersaudara, Saya mempunyai satu kakak laki-laki, satu kakak perempuan, satu adik perempuan dan satu adik laki-laki. Nama kakak laki-laki saya Robi Sugara, kakak perempuan saya Srihas Tuti, adik perempuan saya Rila Afriza dan adik Laki-laki saya Rado Gemilang. Saya merupakan anak kandung dari ayah saya Rasidi dan Ibu saya Sarmida Wati. Ayah saya bekerja memotong karet bersama kakak laki-laki saya yang dua tahun lalu baru lulus SMA, Sedangkan Ibu saya seorang penjual sayur. Dari hasil kebun karet dan sayur itulah untuk membiayai kehidupan kami. Karena tuntutan ekonomi, kakak perempuan saya terpaksa berhenti sekolah, yang pada waktu itu ia baru kelas satu di SMKN 1 Batang peranap. Untuk membantu ekonomi keluarga kakak saya merantau dengan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, satu tahun kemudian ia kursus computer di Pekanbaru. Dan sekarang bekerja di sebuah perusahaan kayu di kota Pekanbaru sebagai staf Administrasi. Berkat hasil kerja kerasnyalah dan juga di bantu orangtua saya, akhirnya saya mampu melanjutkan sekolah di SMKN 2 RSBI Teluk Kuantan ini, oleh karena itu saya bertekad memberikan yang terbaik untuk mereka, dan saya berjanji tidak akan mengecewakan mereka. Adik perempuan saya sekarang baru duduk di bangku SD kelas empat,sedangkan adik bungsu saya baru berusia lima tahun.
Tentang pendidikan saya :
Pendidikan dasar saya yaitu di SDN 01 Pematang kecamatan Batang peranap. Masih ingat di pikiran saya, waktu itu saya merupakan murid yang sangat pendiam, belajarpun masih ambur adul, bahkan teman-teman saya sering melakukan saya dengan semena-mena, bahkan tak jarang sepulang sekolah saya menangis. Dan waktu itu, saya merupakan anak yang paling malas sekolah dan sangat keras kepala, sering saya melawan pada orangtua saya, bahkan sering saya mencaruti mereka. Setiap hari kerja saya Cuma main dan jajan, tidak pernah belajar di rumah, makanya nilai-nilai saya sangat banyak di bawah rata-rata.
Lulus dari SD, saya masuk ke SMPN 1 Batang peranap. Pada saat itulah saya baru berfikir untuk maju, saya mulai belajar untuk membagi waktu, belajar untuk focus dengan pelajaran yang di berikan oleh guru, belajar untuk menghargai orangtua, dan belajar untuk bergaul dengan baik. Tapi tumbuh kelakuan baru, “iseng sama guru” hehe. Di SMP kelas kami adalah kelas yang paling nakal nomor satu, saya pun gak ketinggalan nakalnya. Karena duduknya di belakang, dan kiri kanan tempat duduk cowok, tak jarang pas guru menerangkan saya and the ganks makan kuaci, yang sampahnya dibuang sembarang, sehingga kelas kami pun jadi sangat kotor. Juga gak ketinggalan makan permen, . Tapi walupunJChattingan, dan mencari-cari kesalahan guru. Hehehe nakal, pelajaran juga gak ketinggalan dong, Alhamdulillah saya sering mendapat peringkat di kelas, di antaranya juara Sembilan ( waktu baru kelas satu ), juara empat, juara tiga, juara dua dan lomba-lomba lainnya.
Satu hal yang sangat berkesan waktu SMP, ketika penyambutan UN, sekolah kami mengadakan acara Renungan, dengan memanggil seorang ustadz. Di acara tersebut kami kelas tiga semuanya menangis, karena ustadz itu menyingkap kembali tentang masa-masa dari baru lahir sampai sekarang telah remaja. Waktu itu saya mewakili kelas taiga meminta maaf kepada guru-guru, kami semua menyalami semua guru-guru, di situ kami tumpahkan air mata mengingat kenakalan kami selama ini. Sampai di rumah saya langsung menuju dapur u ntuk meminta maaf dan mencium Ibu saya, baru pertama kalinya saya melihat ibu menangis sambil memeluk saya, dan itu tidak akan pernah saya lupakan seUmur hidup. ;(
Dan Alhamdulillah saya lulus dari SMP dengan peringkat UN juara dua, pulang sekolah, saya langsung mencium Ibu, dan pada waktu itu Ibu saya kembali meneteskan air mata.
Lulus dari SMP, di situ saya baru berpikir untuk sekolah di luar kampung, saya ingin mencoba hidup mandiri dan mencari pengalaman baru. Pada waktu saya memberitahu orangtua saya bahwa saya ingin masuk SMKN 2 RSBI Teluk kuantan, orangtua saya menolak dengan alas an ekonomi. Saya langsung masuk kamar dan menangis, lalu saya langsung menelpon kakak di pekanbaru. Kata kakak waktu itu biarlah uang tabungannya di ambil, asalkan saya bisa sekolah di Teluk kuantan. Itu yang menjadi support saya sekarang, pengorbanan kakak saya. Saya berjanji akan berkarya dan berprestasi di SMKN 2 RSBI Teluk kuanatan. Alhamdulillah MID semester kemarin, saya mendapat juara satu. Juara yang saya impi-impikan sejak SMP, begitu bangganya keluarga saya ketika mendengar saya mendpatkan juara satu. Walaupun Cuma lapor bayangan, saya janji akan mempertahankan juara saya dan akan meningkatkan lagi untuk mencapai Jjuara umum. Amiiiin
Tantangannya memang sangat sulit sih, bak kata pepatah “ Semakin di atas, semakin banyak penghalang yang akan menjatuhkan kita.” Benar kayak gitu kata-katanya gak ya.. gak tau lah, Jyang pasti “Sebelum mencapai tujuan, saya tidak akan menyerah.”
Sekian sepenggal cerita dan pengalam hidup saya,
Wassalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar